Sisi Gelap Dunia Balap

Sisi Gelap Dunia Balap

Kabaroto.id-Kita perlu bersepakat bahwa MotoGP merupakan kompetisi balap motor paling bergengsi di dunia. Keberadaan MotoGP telah membuat sosok pembalap seperti Jorge Martin tidak hanya sekadar pembalap, namun ia adalah selebritis yang sisi kehidupannya juga kerap disorot oleh media hingga warganet. 

Di balik aksi yang memukau, tentu saja ada sisi kehidupan pembalap yang jarang terekspos. Salah satunya adalah munculnya star syndrome ketika seorang pembalap mendapatkan uang banyak setelah memenangkan kompetisi. 

Jika uang adalah emosi, tentu saja para pembalap yang telah memiliki banyak uang akan berpotensi mengubah gaya hidupnya menjadi lebih hedon atau lebih bar bar dalam mengeluarkan uang untuk berpesta yang sebenarnya adalah tindakan pemborosan. 

Tidak hanya itu, konflik antar pembalap atau pembalap dengan staff adalah hal yang sangat mungkin terjadi. Tak hanya kehilangan uang, tetapi bisa juga kehilangan teman bahkan teman baik. Berikut ini adalah sisi gelap dunia balap yang perlu sobat kabar oto ketahui.

Kecelakaan dan Cedera

Jack Miller Pembalap dari Tim Prima Pramac Yamaha, bercerita tentang sisi yang jarang diekspos. Di mana Pembalap asal Negeri Kanguru tersebut pernah mengatakan bahwa para pembalap harus bisa menguatkan mental.  

Saat briefing, Jack Miller harus bersiap dengan beragam kemungkinan terburuk, mulai dari cedera patah tulang, hancurnya mesin motor atau bahkan kehilangan teman baik. 

Jack juga mengaku bahwa dirinya telah mematahkan 30 tulangnya semasan dirinya menjadi pembalap. Meski hal tersebut terdengar mengerikan, namun dirinya tidak memutuskan untuk berhenti membalap. 

Ia juga mengatakan bahwa dunia balap sangat erat kaitannya dengan ketakutan, salah satunya adalah ketakutan ketika mengalami crash, karena bisa jadi crash tersebut akan mengakhiri karir balapnya seperti yang dialami oleh mendiang Simoncelli. 

Memanfaatkan Aji Mumpung Kekayaan Pembalap

Selain crash atau kecelakaan, beberapa pembalap juga seperti menjadi sapi perah bagi teman-temannya ketika berpesta. Hal ini ternyata pernah dialami oleh Jorge Martin di mana banyak orang yang kemudian aji mumpung memanfaatkan Martin. 

Termasuk dengan memaksa Martin membayar tagihan pesta di klub malam, dan ia pun merasa tak masalah akan hal itu, karena ia merasa punya banyak uang. 

“Sekali waktu, di klub malam, ada bill dengan nilai yang sangat besar datang, semua orang tiba-tiba pergi dan akhinya aku yang harus membayarnya,” ungkap sang pembalap. 

Awalnya ia belum tersadar telah terjebak dalam belenggu itu, sampai Maria Monfort yang kini menjadi kekasihnya menyadarkannya agar tidak terjebak dalam hal tersebut. Sang kekasihlah yang membuat Martin tidak tenggelam dalam perilaku buruk tersebut, dan kembali berfokus pada karirnya sebagai pembalap MotoGP. 

Baca juga: Janji Rossi, “Saya Akan Lebih Sering Hadir Menyaksikan Balapan MotoGP 2025”

Memang benar adanya, bahwa ujian itu tidak hanya di saat terpuruk, namun ketika diberi keberlimpahan harta, ujian bisa saja datang dengan beragam bentuk. Itulah sisi gelap dunia balap, dunia yang keras yang membutuhkan mental yang kuat baik di dalam lintasan ataupun di luar lintasan.

 

 

 

 

 

 

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *