Pembatalan LFN HP969 Road Race 2025

Pembatalan LFN HP969 Road Race Championship 2025
APAAJA.NET – Pembatalan LFN HP969 Road Race Championship 2025 mengejutkan banyak pihak. Tak hanya pembalap, mekanik, pemilik tim, dan sponsor yang merasa kecewa, tetapi juga para pecinta balap sejati seperti Om Adil Jatmiko. Pengusaha di bidang logistik ini mengaku sangat menyayangkan keputusan tersebut.
“Sebelum pengumuman pembatalan, saya sudah merasa antusias. Event ini selalu menyajikan persaingan sengit dengan kualitas penyelenggaraan yang luar biasa,” ujar Om Adil, pemilik VP Logistics Indonesia.
Lebih dari Sekadar Hiburan
Bagi Om Adil, balap motor bukan sekadar tontonan, tetapi juga bagian dari kehidupannya. Ia menyebut menonton balapan secara langsung menjadi terapi tersendiri. Apalagi, LFN HP969 Road Race dikenal sebagai ajang bergengsi yang menyedot perhatian tim-tim papan atas.
“Harus diakui, event ini sangat dinanti karena hadiahnya yang besar dan persaingan ketat antar tim. H. Putra Rizky Bustaman bahkan rela menggelontorkan dana hingga puluhan miliar untuk meningkatkan kualitas event,” tambahnya.
Baca Juga: Hasil Matapanah Rookie Drag Bike 2025, Balapan di bulan Ramadhan Starter Membludag di GBT Surabaya
Tim Sudah Bersiap, Tapi Harus Gigit Jari
Sejumlah tim telah menyiapkan segalanya untuk berkompetisi di ajang ini, mulai dari motor dengan spesifikasi terbaru seperti 5TP dan UB125Z, hingga mengontrak pembalap unggulan. Namun, semua persiapan itu menjadi sia-sia setelah keputusan pembatalan diumumkan.
“Dari yang saya pantau, banyak tim menjadikan LFN HP969 sebagai target utama tahun ini. Sayang sekali jika event sebesar ini batal,” ungkap Om Adil.
Harapan agar Event Tetap Berjalan
Om Adil berharap Dragon Event Organizer dapat mencari solusi agar ajang ini tetap terselenggara. Menurutnya, LFN HP969 bukan hanya sekadar balapan, tetapi juga menggerakkan industri balap motor nasional.
“Balapan ini memberikan dampak ekonomi bagi banyak pihak. Sayangnya, IMI sebagai induk organisasi balap motor tampaknya kurang melihat potensi ini sebagai aset berharga,” ujarnya.
Salah satu isu yang mencuat adalah besarnya hadiah yang diberikan. Namun, bagi Om Adil, hal itu justru menjadi daya tarik tersendiri.
“Seharusnya semua pihak bisa bersinergi untuk mencari solusi terbaik. Bukan malah mempersoalkan hal-hal yang sebenarnya menguntungkan dunia balap,” tutupnya.