V-Belt / Drive Belt: Komponen Vital Motor Matik yang Sering Diabaikan

Teknisi sedang memeriksa kondisi V-belt pada motor matik di bengkel AHASS. Komponen ini memegang peran vital dalam sistem CVT dan harus dirawat secara berkala agar motor tetap responsif dan efisien.
KabarOto.id – Di balik kenyamanan berkendara menggunakan skuter matik, terdapat komponen vital yang bekerja terus-menerus tanpa banyak disadari penggunanya: V-belt atau drive belt. Komponen ini berfungsi sebagai penghubung utama antara mesin dan roda belakang melalui sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission).
Namun, karena tersembunyi di dalam rumah CVT, keberadaannya sering luput dari perhatian. Padahal, jika rusak atau putus, V-belt dapat membuat motor tidak bisa melaju sama sekali.
Fungsi V-Belt dalam Sistem Transmisi CVT
V-belt terbuat dari material karet berkekuatan tinggi, diperkuat dengan serat nilon atau polyester. Fungsinya adalah mentransfer tenaga dari mesin ke roda belakang secara halus dan efisien.
Dampak Kerusakan V-Belt
Jika V-belt aus, kendur, atau bahkan putus, akan muncul sejumlah gejala berikut:
-
Tenaga motor berkurang akibat slip pada sistem CVT
Baca Juga: Astra Honda Motor Gandeng Sekolah Satu Hati Lestarikan Budaya Angklung Lewat School Camp 2025
-
Akselerasi tersendat dan konsumsi bahan bakar meningkat
-
Suara berisik atau getaran kasar dari ruang CVT
-
Motor tidak bisa jalan jika V-belt putus sepenuhnya
Tips Merawat V-Belt Agar Tahan Lama
Agar usia pakai V-belt lebih panjang dan motor tetap nyaman digunakan, lakukan perawatan berikut:
1. Periksa Secara Berkala di AHASS
Idealnya, V-belt dicek setiap 8.000 km. Teknisi akan mengecek kondisi fisik, ketebalan, dan ketegangan V-belt. Pengecekan ini membantu mendeteksi gejala awal sebelum muncul masalah.
2. Hindari Memutar Gas Saat Diam (Idle)
Kebiasaan memutar gas saat motor tidak bergerak memberi beban tak perlu pada V-belt, yang mempercepat keausan karena gesekan terus-menerus.
3. Gunakan V-Belt Original
Gunakan suku cadang asli agar kompatibilitas dan kualitas tetap terjamin. V-belt palsu umumnya punya ketahanan 30–40% lebih rendah, dan bisa merusak pulley CVT.
4. Ganti Setiap 24.000 Km
Meski belum putus, V-belt disarankan diganti setiap 24.000 km sesuai standar pabrikan. Mengganti tepat waktu mencegah risiko mogok mendadak di jalan.
Tanda-Tanda V-Belt Perlu Diganti
Waspadai beberapa gejala umum yang menandakan V-belt perlu segera diperiksa atau diganti:
-
Suara berdecit atau kasar saat akselerasi
-
Motor terasa lemot saat digas
-
Muncul serbuk karet hitam di sekitar rumah CVT
-
Tarikan motor tidak sehalus biasanya
Jika kamu menemui gejala tersebut, segeralah membawa motor ke bengkel AHASS terdekat. Teknisi akan melakukan:
-
Pengukuran ketebalan V-belt dengan alat khusus
-
Pembersihan area pulley dari debu dan kotoran
Baca Juga:I Made Winston Pastrana Petapan: Bintang Muda dari Bali Mengguncang Yamaha Sunday Race
-
Penyesuaian tension agar tidak terlalu kendur atau kencang
Jangan Sepelekan Komponen Kecil
Meskipun kecil dan tersembunyi, V-belt memiliki peran besar dalam kenyamanan berkendara harian. Dengan melakukan servis berkala dan mengganti komponen sesua4i anjuran, motor matik akan tetap responsif, hemat BBM, dan tidak mudah bermasalah.
Ingat, AHASS – Service yang Pasti dari yang Ahli!