Toyota Tegaskan Komitmen Jaga Ketenagakerjaan di Tengah Krisis Ekonomi Global

0
Toyota Tegaskan Komitmen Jaga Ketenagakerjaan di Tengah Krisis Ekonomi Global

Toyota Tegaskan Komitmen Jaga Ketenagakerjaan di Tengah Krisis Ekonomi Global

KabarOto.id – Di tengah tekanan perlambatan ekonomi global dan tantangan pasar otomotif, Menteri Perindustrian Republik Indonesia mengimbau industri otomotif untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Imbauan ini disambut positif oleh pelaku industri besar, salah satunya PT Toyota Astra Motor (TAM).

Komitmen Toyota Jaga Stabilitas Tenaga Kerja

Filosofi “Respect for People” Jadi Panduan Global Toyota

Jap Ernando Demily, Direktur Pemasaran PT TAM, menegaskan bahwa komitmen menjaga kesejahteraan karyawan adalah bagian dari filosofi global Toyota yang dikenal dengan prinsip respect for the people dan long-term employment.

“Toyota itu, salah satu basic philosophy-nya adalah respect for the people dan selalu menghargai yang namanya long term employment,” ujar Ernando di ICE BSD, Tangerang (2 Agustus 2025).

300.000 Lebih Tenaga Kerja Terserap

Toyota saat ini mengoperasikan lima pabrik di Indonesia yang telah menyerap lebih dari 300.000 tenaga kerja lokal. Angka tersebut mencerminkan kontribusi besar Toyota terhadap perekonomian nasional, khususnya dalam penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekosistem industri otomotif nasional.

Kolaborasi Industri dan Pemerintah Sangat Dibutuhkan

Baca Juga: Tips Aman Tinggalkan Mobil Listrik di Garasi Selama Berhari-hari, Simak Anjuran Pakar ITB

Ernando menekankan pentingnya sinergi antara pelaku industri dan pemerintah untuk menjaga keberlangsungan sektor otomotif.

Otomotif Cerminan Kondisi Makro Ekonomi

“Otomotif itu kan salah satu industri yang mencerminkan kondisi makro. Jadi kalau makronya membaik, biasanya industri otomotif juga ikut membaik,” kata Ernando.

Menurutnya, ketika daya beli masyarakat meningkat, maka permintaan kendaraan akan ikut tumbuh. Hal ini akan membuat kegiatan produksi berjalan lebih lancar, yang berdampak langsung pada stabilitas tenaga kerja.

“Kalau peningkatan demand terjadi, produksi kan smooth. Kalau produksi smooth, ya everyone happy,” tambahnya.

Harapan Ada Dukungan Fiskal dan Non-Fiskal

Baca Juga: Jalan Jauh Pakai Mobil Listrik? Ini 7 Tips Penting Biar Gak Kehabisan Baterai di Tengah Jalan

Toyota berharap pemerintah terus membuka ruang dialog dengan pelaku industri dan menyusun kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor otomotif. Baik itu dalam bentuk dukungan fiskal, seperti insentif pajak, maupun dukungan non-fiskal, seperti regulasi yang ramah industri.

“Jadi kami request pemerintah bisa diskusi dengan semua stakeholder, terus bisa support baik melalui fiskal maupun non-fiskal,” tutup Ernando.

Di tengah tantangan global yang berpotensi menekan sektor otomotif, Toyota Indonesia tampil sebagai contoh perusahaan yang mengedepankan keberlangsungan tenaga kerja. Dengan filosofi global yang menekankan respect for people, Toyota menegaskan komitmennya untuk tidak melakukan PHK dan justru terus memperkuat kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Langkah ini sekaligus menjadi ajakan bagi industri otomotif lainnya untuk menjaga stabilitas sektor ketenagakerjaan dan terus bekerja sama dengan pemerintah dalam menciptakan iklim industri yang sehat dan berkelanjutan.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *