Penurunan Harga Mobil Listrik Guncang Pasar Mobil Bekas Konvensional

Penurunan Harga Mobil Listrik Guncang Pasar Mobil Bekas Konvensional
KabarOto.id – Pasar otomotif Indonesia tengah mengalami pergeseran besar. Penurunan harga mobil listrik yang semakin signifikan membuat pasar mobil bekas, khususnya mobil konvensional, mulai tertekan. Fenomena ini terasa jelas di wilayah perkotaan besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), di mana penetrasi mobil listrik terus meningkat.
Ketua Asosiasi Mobil Bekas Indonesia (AMBI), Tjung Subianto, menilai kondisi ini akan berdampak langsung terhadap keberlangsungan usaha pedagang mobil bekas konvensional di kota-kota besar.
“Dalam 5 sampai 8 tahun ke depan, pedagang besar di kota-kota besar seperti Jakarta akan mulai hijrah. Kami enggak mungkin tetap eksis di kota-kota besar lagi untuk pedagang mobil bekas yang reguler,” ujar Tjung kepada Kompas.com.
Mobil Listrik Makin Murah, Mobil Konvensional Kian Terdesak
Menurut Tjung, kombinasi tiga faktor membuat mobil listrik semakin kompetitif di mata konsumen: harga yang semakin terjangkau, dukungan penuh dari pemerintah, dan kelengkapan fitur. Dengan kondisi tersebut, mobil konvensional menjadi kurang menarik, terutama di pasar perkotaan yang cepat mengadopsi teknologi baru.
“Suka enggak suka, teknologi membawa perubahan. Harganya murah, pemerintah support, lengkap lagi. Kami ini malah tergusur,” ujarnya.
Mobil listrik kini tidak hanya menjadi tren, tetapi juga dianggap investasi yang menarik karena biaya operasionalnya lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar bensin atau diesel.
Strategi Bertahan: Relokasi ke Pasar Daerah
Baca Juga: Tips Beli Mobil Baru ala Daihatsu: Pilih Sesuai Kebutuhan & Budget, Bukan Hanya Gaya
Dampak penurunan harga mobil listrik mendorong sebagian pedagang mobil bekas untuk melakukan relokasi usaha. Langkah ini diambil dengan harapan dapat menemukan pasar yang lebih ramah terhadap mobil konvensional, yakni daerah-daerah yang adopsi mobil listriknya masih rendah.
Tjung mengungkapkan bahwa strategi ini adalah langkah realistis untuk mempertahankan bisnis.
“Mau enggak mau, harus mulai melihat daerah-daerah lain yang mobil listriknya belum bertumbuh,” kata Tjung.
Dengan begitu, pedagang masih bisa menjual mobil konvensional di daerah yang belum tersentuh tren elektrifikasi secara masif.
Prediksi Perubahan Peta Perdagangan Mobil Bekas
Baca Juga: Tips Cerdas Ganti Oli Transmisi Mobil Matik di Daerah Perkotaan
AMBI memprediksi bahwa peta distribusi perdagangan mobil bekas di Indonesia akan berubah dalam beberapa tahun ke depan. Kota-kota besar akan menjadi pusat penjualan mobil listrik, sementara penjualan mobil konvensional akan lebih terkonsentrasi di daerah atau kota satelit.
Perubahan ini juga diperkirakan memicu inovasi strategi penjualan, termasuk pemanfaatan platform digital untuk menjangkau konsumen lintas wilayah. Bagi pedagang yang mampu beradaptasi, pergeseran ini bisa menjadi peluang baru, bukan sekadar ancaman.