Anindya Baskoro Meneruskan Tradisi Juara Para Pembalap Asal Jogja

Anindya Baskoro (12), pembalap muda Yogyakarta, sedang menjalani proses pembinaan serius dari motocross ke road race. Modal teknik, mental juara, dan dukungan keluarga jadi bekal menuju level dunia.
KABAROTO.ID – YOGYAKARTA – Anindya Baskoro (12), pembalap muda Yogyakarta, sedang menjalani proses pembinaan serius dari motocross ke road race. Modal teknik, mental juara, dan dukungan keluarga jadi bekal menuju level dunia.
Di balik setiap podium yang diraih seorang pembalap, ada proses panjang yang tak selalu terlihat kamera.
Anindya Baskoro, bocah 12 tahun dengan nomor start 77, kini berada di fase penting dalam perjalanan kariernya: membentuk fondasi teknik dan mental untuk masa depan balap yang lebih besar.
Fase Penting: Pembinaan yang Terarah
Berbeda dengan banyak pembalap muda yang langsung terjun ke lintasan aspal, Baskoro memulai dari motocross di kelas pembinaan SE 50 cc dan 65 cc.
Pengalaman ini membentuk karakter balapnya: tangguh di medan sulit, responsif menghadapi situasi darurat, dan tidak mudah tertekan.
Kini, transisi ke road race membuka babak baru. Lintasan aspal menuntut kehalusan teknik pengereman, pemilihan racing line yang presisi, dan kemampuan mengatur strategi di tengah balapan.
“Prosesnya memang panjang. Kami ingin dia matang secara teknik dan mental, bukan hanya cepat sesaat,” kata sang ayah.
Mental Juara yang Ditempa Sejak Dini
Balap motor bukan hanya soal kecepatan, tapi juga soal mental juara. Baskoro dilatih untuk fokus pada progres, bukan hanya hasil akhir. Kegagalan di satu seri menjadi pelajaran, sementara kemenangan dijadikan motivasi untuk naik level.
Pola pikir ini yang membedakan pembalap besar dengan pembalap biasa. Mental inilah yang memungkinkan Baskoro tetap konsisten meski menghadapi lawan-lawan yang lebih senior dan berpengalaman.
Yogyakarta: Pabriknya Talenta Dunia
Sejarah membuktikan, Yogyakarta selalu melahirkan pembalap hebat. Veda Ega Pratama, Aldy Satya Mahendra, dan MK Ramadipa adalah bukti bahwa pembinaan yang tepat bisa membawa talenta lokal ke pentas internasional.
Baskoro kini menjadi bagian dari tradisi itu. Meski perjalanan ke Asia Talent Cup atau kejuaraan dunia masih panjang, ia memiliki fondasi yang sama dengan para seniornya: teknik solid, mental kuat, dan dukungan tim yang fokus pada pengembangan jangka panjang.
Peluang di Masa Depan
Dengan usia yang masih 12 tahun, Baskoro punya banyak waktu untuk berkembang. Kalender road race nasional 2025 menjadi ajang uji konsistensi. Jika hasil positif terus diraih, bukan tidak mungkin pintu ke kejuaraan Asia akan terbuka dalam 2–3 tahun ke depan.
Yang jelas, perjalanan ini bukan sprint, melainkan maraton karier. Dan saat ini, semua tanda menunjukkan bahwa Anindya Baskoro berada di jalur yang tepat.***