Coolant Antikarat: Solusi Ampuh Cegah Overheat pada Mobil yang Sering Terjebak Macet

Coolant Antikarat: Solusi Ampuh Cegah Overheat pada Mobil yang Sering Terjebak Macet
KabarOto.id – Kemacetan di Jakarta sudah menjadi pemandangan yang akrab, terutama di jalur padat seperti Jalan TB Simatupang. Pada jam berangkat dan pulang kerja, arus kendaraan berjalan lambat bahkan sering terhenti total. Kondisi ini membuat suhu mesin cepat meningkat, terutama ketika cuaca sedang panas terik.
Dalam situasi seperti ini, sistem pendingin mobil harus bekerja ekstra keras. Salah satu komponen kunci yang menentukan kestabilan suhu mesin adalah cairan pendingin atau coolant. Penggunaan coolant yang tepat bukan hanya sekadar menjaga suhu mesin, tetapi juga melindungi komponen dari kerusakan jangka panjang.
Dua Kriteria Penting Coolant Berkualitas
Menurut Fendi, Director PT Autokooling Jaya Nusantara (AJN), distributor resmi Koyorad di Indonesia, coolant yang baik setidaknya memiliki dua kriteria utama.
1. Mampu Menaikkan Titik Didih
Coolant berkualitas dirancang untuk memiliki titik didih lebih tinggi dibanding air biasa. Hal ini penting agar cairan pendingin tidak mudah mendidih dan menguap meski mesin bekerja keras di tengah kemacetan.
2. Mengandung Bahan Kimia Antikarat
Baca Juga: Tips Seru dari Volkswagen: Rayakan Kreativitas & Budaya Lewat Dunia Otomotif!
Formulasi antikarat mencegah korosi pada blok mesin dan pipa tube radiator. “Kalau pakai coolant kualitas buruk, titik didihnya rendah dan mudah mendidih. Selain itu, bisa menimbulkan karat yang akhirnya menyumbat sistem pendingin,” jelas Fendi kepada Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
Risiko Jika Mengabaikan Coolant Berkualitas
Jika penyumbatan pada sistem pendingin dibiarkan, risiko overheat meningkat drastis. Radiator bahkan bisa mengalami kebocoran karena tekanan panas berlebih. Mobil yang sering terjebak macet lebih rentan mengalami masalah ini karena aliran udara pendingin dari depan kendaraan sangat terbatas.
Overheat yang terjadi berulang kali dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin, mulai dari melengkungnya head gasket, kerusakan piston, hingga retaknya blok mesin. Semua itu bisa berujung pada biaya perbaikan yang sangat mahal.
Tips Perawatan Coolant dan Radiator
Baca Juga: Tips Membeli Mobil Listrik Bekas: Periksa Kondisi Baterai dan Riwayat Pemakaian
Fendi menyarankan beberapa langkah perawatan sederhana agar sistem pendingin tetap optimal:
- Gunakan coolant sesuai rekomendasi pabrikan
- Lakukan penggantian coolant secara berkala
- Kuras radiator setiap 30.000 km atau maksimal dua tahun sekali
- Periksa kondisi selang dan sambungan radiator secara rutin
Dengan langkah-langkah ini, kinerja mesin tetap terjaga meski sering dipakai di jalan padat.
“Dengan coolant yang tepat dan perawatan rutin, mesin akan tetap dingin meski sering dipakai di jalan macet,” ujar Fendi.