Mandalika Racing Series Memanas! Suspensi Bitubo Jadi Sorotan Usai Race Arai Agaska

0
20250816_202534

KabarOto.id – Mandalika – Akhir pekan balap yang seharusnya menjadi panggung kemenangan Arai Agaska Dibani Laksana justru berubah jadi momen dramatis. Pembalap muda yang turun di kelas NS250 cc race-1 Mandalika Racing Series (MRS) seri ke-3 pada Sabtu, 16 Agustus 2025, awalnya dinyatakan sebagai juara. Namun euforia itu hanya sesaat.

Sanksi penalti 5 detik akibat shortcut di lintasan membuat posisi puncaknya melorot, dan ia gagal mempersembahkan trofi juara di depan publik NTB, tempat asalnya. Meski begitu, performanya tetap menuai pujian karena menunjukkan konsistensi dan kecepatan luar biasa dengan pacuan Yamaha YZF-R3 korekan HDS Racing dan Niti Racing.

Namun di balik kegagalan meraih podium tertinggi, ada fakta teknis yang menarik perhatian banyak pihak, terutama yang berkutat di dunia motorsport.

Di Balik Kekalahan, Muncul Teknologi Canggih dari Italia

Bitubo

Salah satu komponen penting yang membuat motor Arai tampil kompetitif adalah suspensi depan yang menggunakan produk asal Italia: Bitubo Suspension. Nama yang mulai dikenal luas di lintasan balap nasional, namun belum terlalu akrab di telinga masyarakat umum.

Menurut keterangan Ryan Putra, ahli teknis dari tim, Bitubo bukan sekadar gimmick brand Eropa. Suspensi ini didesain dengan teknologi presisi tinggi yang memberikan stabilitas optimal saat motor digeber habis-habisan, bahkan di sirkuit menantang seperti Mandalika.

Bitubo juga terbukti tidak hanya tampil di seri ini. Pada seri-seri sebelumnya, suspensi yang sama juga digunakan dan membawa hasil maksimal. Artinya, kehandalan suspensi ini bukan kebetulan, melainkan hasil riset dan pengembangan yang matang.

Testimoni Langsung dari Distributor Resmi di Mandalika

Tak hanya dari teknisi tim, Herman dari One3 Motoshop, distributor resmi Bitubo di Indonesia, juga ikut hadir menyaksikan langsung jalannya balapan di Mandalika. Ia menjelaskan bahwa keunggulan utama Bitubo terletak pada kemampuannya membaca karakter jalan dan adaptasi kecepatan, baik untuk harian maupun balap profesional.

“Bitubo ini memang lebih mahal dari suspensi aftermarket biasa, tapi soal performa dan kenyamanan, sangat terasa bedanya,” ujar Herman.

Lebih dari Sekadar Komponen, Ini Kunci Dominasi di Masa Depan

Meskipun kali ini Arai harus puas tanpa podium utama, kolaborasi antara HDS Racing, Niti Racing, dan teknologi Bitubo memberi sinyal kuat bahwa performa motor di kelas sport 250 cc bakal terus meningkat. Suspensi bukan lagi sekadar penunjang kenyamanan, tapi bagian penting dalam strategi balap modern.

Bukan tidak mungkin, di seri-seri berikutnya Bitubo bakal jadi standar baru di lintasan nasional, dan Arai Agaska siap kembali membuktikan kualitasnya, bukan hanya sebagai pembalap bertalenta, tetapi juga sebagai pelopor adopsi teknologi racing terkini di Indonesia.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *