Panduan Mengganti Coolant Mobil Sesuai Rekomendasi Pabrikan, Jangan Tergiur Ganti Lebih Cepat

0
Panduan Mengganti Coolant Mobil Sesuai Rekomendasi Pabrikan, Jangan Tergiur Ganti Lebih Cepat

Panduan Mengganti Coolant Mobil Sesuai Rekomendasi Pabrikan, Jangan Tergiur Ganti Lebih Cepat

KabarOto.id – Banyak pengendara di kota besar bertanya-tanya apakah mobil yang sering terjebak macet perlu lebih sering ganti coolant. Menurut Arif Suasono Ariyadi, pemilik bengkel Kebat Motors Bintaro, Tangerang Selatan, jawabannya adalah tidak.

Coolant memang dirancang untuk menghadapi kondisi mesin yang bekerja lebih keras saat macet. “Penggantian coolant lebih sering karena mobil sering kena macet tidak perlu, karena memang kerjanya coolant untuk itu, sehingga sudah diperhitungkan,” jelas Arif.

Pentingnya Memperhatikan Kualitas dan Volume Coolant

Daripada fokus pada frekuensi macet, pemilik mobil sebaiknya memperhatikan kualitas dan volume coolant.

Tanda Coolant Harus Segera Diganti:

  • Cairan berubah warna menjadi keruh.
  • Muncul endapan atau kotoran.
  • Volume berkurang drastis.
  • Mesin mulai menunjukkan gejala overheating.

Arif menekankan bahwa penurunan kualitas coolant umumnya terjadi karena usia pemakaian, kualitas produk, dan masuknya kotoran, bukan hanya karena suhu panas akibat macet.

Rekomendasi Interval Penggantian Coolant

Baca Juga: Rekomendasi Tingkat Kegelapan Kaca Film Mobil Sesuai Aturan dan Fungsi | Tips Pilih Kaca Film Terbaik 2025

Coolant berfungsi menjaga suhu mesin tetap stabil, menyerap panas berlebih, sekaligus mencegah overheating.

Menurut Arif, secara umum coolant perlu diganti:

  • Setiap 40.000–80.000 km, atau
  • Setiap 2–3 tahun, tergantung jenis produk coolant yang digunakan.

“Panas tidak lantas membuat coolant lebih cepat menurun kualitasnya. Setiap produk punya batasnya masing-masing kapan waktunya ganti,” jelas Arif.

Tips Perawatan Sistem Pendinginan Mobil

Selain mengganti coolant sesuai rekomendasi pabrikan, pemilik mobil juga dianjurkan untuk rutin memeriksa kondisi sistem pendinginan, antara lain:

  • Pastikan volume coolant cukup.
  • Periksa kondisi selang radiator dan kipas pendingin.
  • Bersihkan radiator dari debu atau kotoran yang menempel.

Baca Juga: Tips Menggunakan APAR untuk Cegah Kebakaran Mobil Listrik Membesar

Langkah sederhana ini bisa mencegah kerusakan serius dan menjaga performa mesin tetap optimal.

Ikuti Rekomendasi Pabrikan, Bukan Kebiasaan

Mengganti coolant lebih sering hanya karena mobil sering terjebak macet bukanlah solusi tepat. Sebaliknya, ikuti rekomendasi pabrikan dan perhatikan kondisi coolant secara berkala.

Dengan perawatan yang benar, sistem pendinginan mobil akan bekerja maksimal, performa mesin tetap stabil, dan risiko overheating dapat dihindari.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *