Kesulitan Mengganti Ban Motor Listrik yang Wajib Diketahui Pemilik Kendaraan

Kesulitan Mengganti Ban Motor Listrik yang Wajib Diketahui Pemilik Kendaraan
KabarOto.id – Perawatan motor listrik sering kali dianggap lebih mudah karena komponennya minim perawatan rutin, terutama tanpa oli mesin. Namun, ada satu bagian yang justru membuat pemilik kewalahan, yakni proses bongkar pasang ban.
Banyak pengguna motor listrik mengeluhkan bahwa mengganti ban, terutama ban belakang, jauh lebih rumit dibanding motor konvensional. Kompleksitas ini terutama muncul pada motor dengan sistem hub drive, di mana dinamo penggerak terletak langsung di roda belakang.
Proses Bongkar Pasang Ban yang Lebih Rumit
Menurut John Sebastian, pemilik toko Warung Ban di Depok, waktu yang dibutuhkan untuk mengganti ban motor listrik bisa berkali lipat lebih lama.
“Kalau motor biasa bongkar ban bisa 15 menit selesai, motor listrik bisa makan waktu sampai sejam, apalagi kalau tipe hub drive,” jelas John kepada Kompas.com (21/8/2025).
Hal ini disebabkan oleh banyaknya kabel yang terhubung ke dinamo dan kontroler. Semua kabel harus dicopot satu per satu sebelum ban bisa dilepas, lalu dipasang kembali dengan benar. Kesalahan kecil, seperti salah urutan kabel, dapat membuat motor tidak bisa digunakan.
Untuk motor listrik dengan sistem mid drive, proses ini relatif lebih mudah. Sebab penggeraknya terhubung langsung ke belt atau rantai, sehingga jumlah kabel yang harus ditangani lebih sedikit.
Biaya Servis Lebih Tinggi
Kerumitan teknis ini berdampak langsung pada biaya servis. John mengungkapkan bahwa ada tambahan biaya sekitar Rp 50.000 untuk bongkar ban motor listrik, khususnya ban belakang.
Baca Juga: Pilih Coolant yang Tepat Agar Mesin Tetap Dingin dan Awet, Ini Tips dari Pakar
“Soalnya tenaga dan waktunya lebih banyak. Jadi wajar kalau biayanya beda,” kata John.
Selain itu, tidak semua mekanik bersedia menangani motor listrik. Risiko salah pasang kabel cukup tinggi, apalagi untuk motor listrik asal China yang kabelnya tidak memiliki kode warna. Kondisi ini membuat pekerjaan semakin rumit dan berisiko.
Mekanik Harus Paham Desain Roda Belakang
Robith Wakhyudin, pemilik bengkel LC Ban di Serpong, juga menyoroti tantangan dalam perawatan motor listrik. Menurutnya, desain roda belakang motor tipe hub drive berbeda dengan motor konvensional.
“Dinamonya terletak di roda itu sendiri. Bisa pakai mesin buka ban biasa, tapi dudukannya harus khusus,” jelas Robith.
Baca Juga: Tips Membeli Mobil Listrik Bekas: Periksa Kondisi Baterai dan Riwayat Pemakaian
Ia menambahkan bahwa dudukan mesin pembuka ban harus lebih tinggi agar dinamo dan as roda bisa masuk dengan sempurna. Jika tidak, ban tidak akan bisa dibongkar.
Mengganti ban motor listrik memang bukan pekerjaan sederhana. Mulai dari proses bongkar pasang kabel yang rumit, desain roda belakang yang berbeda, hingga biaya servis yang lebih tinggi, semuanya menuntut keterampilan mekanik yang berpengalaman.
Bagi pemilik motor listrik, penting untuk hanya mempercayakan servis pada bengkel yang benar-benar memahami sistem kelistrikan motor. Dengan begitu, risiko kerusakan akibat salah pasang kabel atau peralatan yang tidak sesuai bisa diminimalisir.