Mengapa Pajak Kendaraan di Indonesia Sangat Tinggi? Ini Fakta yang Membuat Harga Mobil Melonjak

Mengapa Pajak Kendaraan di Indonesia Sangat Tinggi? Ini Fakta yang Membuat Harga Mobil Melonjak
KabarOto.id – Struktur pajak kendaraan bermotor di Indonesia sering menjadi sorotan publik. Harga mobil yang melambung tinggi bukan semata karena biaya produksi atau distribusi, tetapi lebih disebabkan oleh pajak berlapis yang dibebankan kepada konsumen.
Beberapa komponen pajak utama yang membuat harga kendaraan di Indonesia tinggi antara lain:
- PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah)
- BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor)
- Pajak progresif daerah
Kombinasi pajak tersebut membuat Indonesia berada di posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia, yang justru menggunakan instrumen pajak rendah untuk mendukung industri otomotif.
PPnBM Jadi Faktor Utama Harga Mobil Melonjak
Pajak Mobil Dianggap Barang Mewah
Menurut Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dari ITB, kebijakan fiskal Indonesia yang menganggap mobil sebagai barang mewah menjadi penyebab utama tingginya pajak.
“Kalau di Thailand atau Malaysia, mereka menggunakan pajak rendah agar harga mobil lebih terjangkau dan mendorong industri otomotif. Di Indonesia justru sebaliknya,” ungkap Yannes (31/8/2025).
Besarnya PPnBM yang mencapai 20 persen dari harga jual membuat harga mobil di Indonesia jauh lebih mahal. Padahal, pajak ini tidak diterapkan di Malaysia maupun Thailand.
BBNKB dan Pajak Progresif Menambah Beban Masyarakat
Selain PPnBM, konsumen juga harus menanggung BBNKB dengan tarif rata-rata 12,5 persen dari harga jual kendaraan baru. Pajak ini membuat harga mobil melonjak sejak awal pembelian.
Tidak berhenti di situ, pajak progresif kendaraan bermotor di tingkat daerah juga semakin memberatkan. Besarannya ditentukan berdasarkan nilai jual kendaraan dan jumlah unit yang dimiliki. Semakin mahal atau semakin banyak kendaraan, semakin tinggi pajaknya.
Berbeda dengan Malaysia, di mana pajak tahunan kendaraan relatif sangat rendah untuk menjaga daya beli masyarakat.
Perbandingan Pajak Kendaraan Indonesia vs Negara Tetangga
Baca Juga: Posisi Duduk Aman Saat Berkendara Motor: Tips Nyaman dan Selamat di Jalan
Harga Mobil Bisa Dua Kali Lipat Lebih Mahal
Perbedaan kebijakan fiskal antar negara berdampak besar pada harga mobil.
Contoh perbandingan biaya pajak tahunan untuk mobil keluarga:
- Malaysia: sekitar Rp 500 ribu
- Thailand: sekitar Rp 150 ribu
- Indonesia: bisa mencapai Rp 5 juta
Bayangkan, masyarakat Indonesia harus membayar hingga 10 kali lipat lebih mahal dibandingkan Malaysia untuk pajak tahunan mobil yang sama.
Saatnya Reformasi Kebijakan Pajak Kendaraan
Tingginya pajak kendaraan di Indonesia tidak hanya menekan konsumen, tetapi juga menghambat perkembangan industri otomotif nasional. Investor global lebih memilih Thailand atau Malaysia karena ekosistem fiskal mereka lebih sehat dan kompetitif.
Yannes menegaskan, sudah saatnya pemerintah meninjau ulang kebijakan lama.
Baca Juga: Motor Vespa Sprint 2025: Desain Elegan, Mesin Tangguh, dan Harga Terbaru di Indonesia
“Masalah kemacetan dan polusi tidak bisa lagi dibebankan pada pajak mobil semata. Dibutuhkan pendekatan komprehensif, termasuk perbaikan transportasi publik,” jelasnya.
Dengan reformasi kebijakan pajak kendaraan, Indonesia dapat menciptakan iklim yang lebih mendukung industri otomotif sekaligus memberikan keadilan bagi masyarakat.
Struktur pajak kendaraan di Indonesia yang terdiri dari PPnBM, BBNKB, dan pajak progresif daerah membuat harga mobil jauh lebih mahal dibandingkan negara tetangga. Reformasi kebijakan pajak menjadi kebutuhan mendesak agar masyarakat tidak terbebani, sekaligus menciptakan iklim investasi otomotif yang lebih sehat dan kompetitif di masa depan.