Bagaimana Spion Ditemukan?

Saat sedang mengemudi, seorang pengendara tentu akan mengatur sudut kaca spion agar dirinya bisa melihat obyek yang ada di belakang, saat ini kaca spion sudah menjadi barang yang wajib ada pada setiap kendaraan bermotor.
Bayangkan jika saat ini, spion tak kunjung ditemukan, mungki kita akan kesulitan untuk melihat keadaan di belakang kendaraan, selain itu kita juga sulit melihat wajah kekasih yang sedang membonceng kita. Eh! Itulah Spion, sebuah benda yang kecil yang menjadi bagian dari perkembangan revolusioner kendaraan bermotor.
Pada 1911 silam, siapa bisa menyangka bahwa di tahun tersebut, kaca spion mobil ditemukan akibat ketidaksengajaan yang dilakukan oleh seorang pembalap Indy Car bernama Ray Harroun
Kala itu, idealnya dalam sebuah mobil balap Indy membutuhkan 2 orang: satu orang sebagai rider dan di sebelahnya ada mekanik yang memantau kerja mesin atau komponen kendaraan lainya, sekaligus berperan dalam mengamati situasi saat balapan berlangsung dan melaporkannya kepada sang pembalap.
Namun kala itu, saat menjelang dimulainya balapan, Harroun mengalami kesulitan untuk menemukan mekaniknya, dirinya-pun tidak hilang akal, Harroun menyematkan cermin di mobilnya Trik yang dilakukan tersebut ternyata berbuah manis. Harroun justru berhasil memenangkan balapan.
Hal tersebut terjadi karena beban mobil tanpa mekanik menjadi lebih ringan dan menjadi lebih mudah dikendalikan. Cermin yang Harroun sematkan rupanya cukup membantu saat balapan berlangsung
Spion dulunya sebagai pemantau polisi
Pada 1921, Elmer Berger yang merupakan Pria berkebangsaan Amerika serikat, melakukan pengembangan komponen cermin yang saat ini disebut spion. Tercatat dirinya juga telah memiliki hak paten atas kaca spion mobil.
Selain sebagai pemilik hak paten, Berger pua yang pertama kali memproduksi spion untuk diperjualbelikan secara umum. Meski demikian, saat itu spion belum menjadi perangkat wajib untuk kendaraan bermotor, sehingga kaca spion masih dianggap sebagai aksesoris atau pelengkap.
Di masa itu, spion juga disebut sebagai cop spotter alias mata mata polisi. Hal tersebut dikarenakan pengemudi bisa melihat ke arah belakang mobilnya untuk memantau apakan ada polisi yang membuntutinya atau tidak.
Lambat laun penggunaan spion menjadi barang yang wajib ada di setiap kendaraan. Oleh karena itu posisi spion tidak mesti berada di kaca depan.
Lalu muncul spion samping yang ditempatkan pada fender depan, cover ban cadangan, atau bahkan di atas panel pintu sisi pengemudi.
Inovasi
Beberapa tahun kemudian, inovasi spion kembali ditemukan. Meski bentuknya terkesan aneh, namun piranti tersebut justru memiliki peranan yang sangat besar bagi dunia otomotif.
Bentuk spionnya merupakan dua cermin yang saling berhadapan dengan posisi yang tidak simetris, di mana satu cermin posisinya sedikit kea rah luar kendaraan dan sisanya ke dalam. Hal tersebut tentu saja membuat pengemudi untuk bisa melihat refleksi antara satu cermin dengan cermin lainnya.
Saat ini spion telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, spion tidak lagi sekadar cermin untuk memantau bagian belakang, lebih dari itu spion juga terus berkembang seperti keberadaan indicator blind spot warning.