Ada yang Lebih Tabah Dari Hujan Di Bulan Juni, Ia Adalah Pelaku Bisnis Pertashop

kabaroto.id-Keberadaan Pertashop sempat membuat angin segar bagi para pengguna pertamax untuk dapat mengisi kendaraannya dengan BBM non-subisidi secara resmi, alias tanpa harus mengisi BBM di penjaja BBM eceran.
Namun karena ulah komisaris yang merugikan negara, pemilik pertashop harus gigit jari, karena pertashop hanya menjual pertamax, sedangkan saat ini kepercayaan masyarakat terhadap pertamax sudah jauh menghilang.
Padahal modal untuk membangun pertashop tidaklah murah, setidaknya butuh 250 juta rupiah untuk bisa menjadi perpanjangan pertamina dalam upaya menyalurkan BBM ke masyarakat, modal itupun belum termasuk sewa lahan.
Sudah jatuh tertimpa tangga, jangankan meraup laba, bisa balik modal saja sudah termasuk hebat. Kini gerai pertashop seperti artefak, peninggalan sejarah yang dibuat oleh pemilik kebijakan yang ujung-ujungnya menjadikan rakyat sebagai korban.
Dunia otomotif semakin mencemaskan, masyarakat Indonesia yang sebagian besar mengandalkan transportasi pribadi untuk bepergian, harus merasakan kepedihan akibat ulah rakus petinggi pertamina. Sungguh sinonim dari para koruptor di Pertamina adalah pohon pisang, pohon yang memiliki jantung tapi tak punya hati.
Para koruptor mungkin hanya akan merasa malu sembari rebahan di sel mewah, sedangkan rakyat yang ditipu hanya bisa mengelus dada, terlebih pemilik agen pertashop yang telanjur memulai usaha dengan modal yang tidak sedikit.
Pelaku bisnis Pertashop diminta untuk meng-upgrade ketabahan, saat aksi korupsi di Pertamina berhasil terungkap. Bahkan kasus rasuah ini sudah berada di puncak klasemen menggeser korupsi PT Timah.
Pengendara kendaraan bermotor mulai memilih SPBU swasta yang konon katanya lebih jujur. Kasus ini justru semakin memunculkan bahwa proyek pemerintah selalu memberi celah untuk melakukan praktik rasuah. Tak hanya pencopet atau pencuri ayam yang memiliki mental pencuri, mereka yang berdasi, ber-jas dan kerap meeting di hotel bintang lima juga tak luput dari gangguan mental (tak pernah puas atas harta yang dimiliki).
Baca juga: Lengkap! Program Race Final Yamaha Sunday Race 2024 Mandalika
Ketabahan kita memang tengah diuji, bahkan hingga urusan bahan bakar yang telanjur membakar emosi masyarakat seluruh Indonesia khususnya pelaku bisnis pertashop.