Bukan Sekadar Balapan, Ini Ujian Strategi! SPRT Ubah Total Setup Demi Top Speed di Superprix Seri 2

0
Bukan Sekadar Balapan, Ini Ujian Strategi! SPRT Ubah Total Setup Demi Top Speed di Superprix Seri 2

Bukan Sekadar Balapan, Ini Ujian Strategi! SPRT Ubah Total Setup Demi Top Speed di Superprix Seri 2

Ajang Superchallenge Superprix Seri 2 bukan hanya soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling siap. Kali ini, bukan hanya para pembalap yang ditantang, tapi juga para mekanik dan kepala tim. Muhammad Erfin Firmansyah, pembalap utama dari tim SPRT, jadi salah satu yang harus menghadapi situasi teknis baru.

Berbeda dengan sirkuit pada seri pertama yang menekankan akselerasi dan tikungan teknikal, sirkuit kali ini menuntut kecepatan maksimal di trek lurus panjang. Dalam dunia balap, ini adalah pertarungan power mesin dan efisiensi putaran atas.

“Motor disetting agar lebih galak di putaran atas karena sirkuit kali ini sangat menuntut top speed,” jelas Erfin.

Perubahan Setup Motor Jadi Faktor Penentu

Fokus ke RPM Tinggi, Kurangi Efek Akselerasi Awal

Tim SPRT menyadari bahwa strategi mereka di seri sebelumnya tak akan relevan. Maka dilakukan penyesuaian besar—mulai dari mapping ECU, final gear, hingga revisi sistem intake dan knalpot agar tenaga motor bisa dipacu lebih tinggi di RPM atas.

Baca Juga : Falah Acil Siap Guncang Podium Superchallenge Superprix 2025 Seri 2 di Surabaya!

Dalam kelas MP2 Expert 150cc dan MP2 Expert 130cc Tune Up, di mana Erfin berlaga, perubahan kecil bisa berdampak besar. Di sirkuit seperti ini, siapa yang bisa menjaga kecepatan stabil di lintasan lurus akan punya keunggulan besar.

“Perbedaan layout membuat kita harus ubah strategi,” tambah Erfin yang tampak sangat siap menantang sirkuit cepat tersebut.

QTT Jadi Momen Kunci, Bukan Sekadar Pemanasan

SPRT Manfaatkan QTT sebagai Simulasi Lintasan Balap

Bagi tim SPRT, sesi QTT bukan cuma soal cari posisi start ideal. Ini adalah simulasi penting untuk mengetahui bagaimana setup motor merespons tekanan balap nyata di sirkuit baru.

QTT jadi momen vital bagi Erfin untuk mengukur kapasitas diri dan kemampuan motor setelah revisi setup.

“Tim sudah berusaha semaksimal mungkin, tinggal saya yang harus tampil all out,” ujar Erfin optimis.

SPRT Percaya Diri, Tapi Tidak Takabur

Kombinasi Data, Pengalaman, dan Feeling Jadi Modal Utama

Dalam dunia balap motor, data dan feeling pembalap adalah dua senjata penting. SPRT menempatkan keduanya secara seimbang. Tim ini mengandalkan pengalaman teknis dan masukan langsung dari Erfin untuk menentukan arah pengembangan.

Mentalitas juara, ditambah dukungan penuh dari kru teknis, menjadi fondasi utama SPRT untuk menghadapi tantangan berat ini.

Baca Juga : Gaya Makin Naik Kelas! Ini Alasan Knalpot Standar Racing Proliner Jadi Incaran Anak Matic 2025

Seri Kedua Jadi Ujian Teknis yang Sesungguhnya

Superchallenge Superprix Seri 2 bukan cuma soal kecepatan, tapi juga kemampuan menyesuaikan strategi. Erfin Firmansyah dan SPRT menjawabnya dengan perubahan radikal pada mesin dan pendekatan balap. Akankah strategi ini membuahkan hasil dan membawa Erfin naik podium? Jawabannya akan ditentukan di race day.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *