Kabaroto.id – Brad Binder, pembalap Red Bull KTM, membagikan kisah kepahitan dan kesulitan yang dialaminya di MotoGP Prancis 2024.
Dari awal hingga akhir pekan perlombaan, segalanya terasa seperti bencana bagi Binder. Mulai dari latihan bebas hingga kualifikasi, dia terus mengalami tantangan dengan motor RC16 KTM-nya.
Crash dan kesulitan dalam mencari waktu lap terbaik menjadi masalah yang menghantuinya sepanjang waktu di Sirkuit Le Mans, Prancis.
Hal ini cukup mengejutkan mengingat performa biasanya yang cemerlang di antara pembalap KTM lainnya.
Namun, nasib berkata lain kali ini. Binder harus merelakan dirinya menjadi pembalap terlambat dalam sesi kualifikasi, yang menyebabkannya harus memulai balapan dari posisi paling belakang, yaitu P22.
Bahkan, pada Sprint MotoGP Prancis 2024, ia hanya mampu finis di posisi ke-15 dengan selisih waktu yang cukup jauh dari pembalap terdepan.
Binder menyampaikan bahwa sudah sejak awal ia merasa akan mengalami hari yang buruk di Le Mans, terutama ketika berada di sesi kualifikasi.
Meskipun upaya kerasnya, seperti yang dilakukan oleh Marc Marquez, sulit dicapai karena posisi start yang sangat tertinggal dan masalah teknis pada motornya.
Meski demikian, Binder tetap berusaha keras, namun dia merasa bahwa motor tidak berperilaku seperti yang diinginkannya, terutama dalam pengereman. Hal ini membuatnya kesulitan untuk mengendalikan motor dengan baik di trek.
Akibat hasil yang kurang memuaskan di sprint, posisi Binder dalam klasemen sementara MotoGP 2024 pun tergelincir ke peringkat 7 dengan 59 poin.
Dari kisah kesedihan dan tantangan yang dialami oleh Brad Binder di MotoGP Prancis 2024, dapat dilihat betapa sulitnya untuk meniru kesuksesan Marc Marquez, terutama ketika menghadapi berbagai hambatan teknis dan posisi start yang buruk.
Meski begitu, semangat dan determinasi Binder untuk mengatasi kesulitan ini menjadi pembelajaran berharga bagi para penggemar balap motor di seluruh dunia. Kabaroto.id.