Nathan Arsakha Spanton: Bocah Muara Teweh yang Menyalakan Mimpi di Sirkuit Balap

kabaroto.id-Di usia yang belum genap delapan tahun, Nathan Arsakha Spanton sudah menunjukkan semangat luar biasa untuk berlaga di lintasan balap. Berawal dari kecintaannya menonton acara balap di televisi, Nathan kini menjelma menjadi salah satu pembalap belia yang patut diperhitungkan di kelas pocket bike.
Nathan berasal dari Muara Teweh, Kalimantan Tengah—daerah yang jauh dari hiruk-pikuk dunia balap nasional. Namun semangatnya tak terbendung. Dengan dukungan penuh dari orang tua dan para guru di sekolahnya, Nathan disekolahkan khusus di Jakarta untuk menekuni dunia balap secara serius. Ia bergabung dengan 43 Racing School, sebuah akademi balap yang digawangi oleh dua mantan pembalap nasional: M. Fadli Imanudin dan Ahmad Marta. Keduanya kini berkolaborasi membina generasi muda yang ingin meniti karier di dunia motorsport.
Nathan mulai mengendarai pocket bike sejak usia enam tahun. Hanya dalam waktu tiga bulan berlatih, ia sudah mampu menembus 5 besar dalam kejuaraan lokal. Ia rutin mengikuti ajang seperti Leinka Cup Prix, dan tahun ini mendapat kesempatan emas untuk berlaga di FIM MiniGP Indonesian Series—sebuah program bergengsi yang bertujuan menjaring talenta muda Indonesia di dunia balap internasional.
“Saya bukan pembalap, tapi saya adalah orang tua yang mendukung anaknya untuk terjun di dunia balap,” ujar sang ayah dengan penuh haru.
Dukungan tak hanya datang dari keluarga. Para guru dan teman-teman Nathan pun turut memberi semangat, menjadikan proses belajarnya di lintasan balap sebagai bagian dari pendidikan karakter: attitude, disiplin, dan smart skill.
Baca Juga: Akbar Abud Juarai Race 2 MP1 Expert, Epic Comeback Pastikan Puncak Klasemen Motoprix 2025
Nathan bukan sekadar anak kecil yang suka olahraga balap motor. Ia adalah simbol dari semangat berproses. Bahwa sekecil apapun langkahnya, tak ada yang sia-sia. Ia belajar bahwa kemenangan bukan hanya soal podium, tapi tentang ketekunan, keberanian, dan kerja keras yang tidak berhenti.