Pasar Mobil Listrik Dunia Tembus 10,7 Juta Unit di 2025, China dan Eropa Dominasi

0
Pasar Mobil Listrik Dunia Tembus 10,7 Juta Unit di 2025, China dan Eropa Dominasi

Pasar Mobil Listrik Dunia Tembus 10,7 Juta Unit di 2025, China dan Eropa Dominasi

KabarOto.id – Pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di dunia mencatat pertumbuhan positif sepanjang tujuh bulan pertama 2025. Berdasarkan laporan lembaga riset RHO Motion, penjualan global EV meningkat 27 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan total distribusi mencapai 10,7 juta unit.

Tren ini mengindikasikan adopsi kendaraan listrik masih terus meningkat meski ada perbedaan performa pertumbuhan di tiap kawasan.

China dan Eropa Jadi Motor Pertumbuhan

China Masih Pasar Terbesar

Dari total penjualan global, 6,5 juta unit EV disumbang oleh pasar China, tumbuh 29 persen dibanding tahun lalu. Angka ini mempertegas posisi China sebagai pasar mobil listrik terbesar di dunia, sekaligus pusat produksi dan inovasi kendaraan listrik global.

Eropa Tumbuh Pesat

Di sisi lain, Eropa juga menunjukkan pertumbuhan kuat dengan kenaikan 30 persen. Total penjualan di kawasan ini mencapai 2,3 juta unit, didorong oleh kebijakan ramah lingkungan dan insentif pajak yang masih berlaku di sejumlah negara.

Baca Juga: Rahasia Jorge Martin: Sakit Tapi Tak Berdarah, Performa Gemilang di MotoGP Portugal 2024 Tidak Terbendung!

Pertumbuhan di Kawasan Lain

Rest of World Melonjak

Pasar di luar kawasan utama, yang dikategorikan sebagai Rest of World (RoW), justru mencatatkan pertumbuhan paling tinggi, yakni 42 persen, dengan total penjualan sekitar 900 ribu unit. Pertumbuhan ini ditopang oleh negara-negara berkembang yang mulai membuka ruang lebih besar untuk kendaraan listrik.

Amerika Utara Melambat

Berbeda dengan kawasan lain, Amerika Utara justru mengalami perlambatan. Total penjualan EV di wilayah ini hanya naik 2 persen menjadi 1 juta unit.

Menurut RHO Motion, perlambatan ini terjadi terutama di Amerika Serikat akibat tantangan kebijakan dan insentif yang mulai melemah. Sementara Kanada juga menghadapi tren yang serupa.

Baca Juga: Harga Mobil Listrik Bekas Anjlok, Hyundai Ioniq 5 Jadi Korban Terbesar

Faktor Kebijakan di Amerika Serikat

Insentif IRA Jadi Penopang

Laporan RHO Motion memperkirakan adanya lonjakan permintaan jangka pendek menjelang berakhirnya skema insentif pajak konsumen melalui Inflation Reduction Act (IRA) pada September 2025.

Namun, setelah periode tersebut berakhir, permintaan diprediksi kembali melambat. Hal ini bisa menjadi tantangan besar bagi AS dalam mempertahankan momentum pertumbuhan kendaraan listrik.

Tren Positif Masih Berlanjut

Meski ada variasi antarwilayah, RHO Motion menegaskan bahwa tren adopsi mobil listrik global pada 2025 tetap berada di jalur positif.

“Terlepas dari perlambatan di beberapa kawasan, secara keseluruhan tren adopsi EV tahun ini masih menunjukkan arah pertumbuhan yang kuat,” tulis laporan tersebut.

Secara global, pasar mobil listrik di 2025 mencatat hasil gemilang dengan penjualan 10,7 juta unit. China dan Eropa menjadi motor utama pertumbuhan, sementara kawasan lain juga menunjukkan potensi menjanjikan.

Namun, Amerika Utara menjadi catatan tersendiri dengan perlambatan signifikan akibat faktor kebijakan. Dinamika ini menegaskan bahwa meski adopsi kendaraan listrik terus meningkat, peran regulasi dan insentif tetap menjadi faktor kunci dalam menentukan arah pertumbuhan pasar EV di masa depan.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *