Sejarah Drag Bike, Ajang Adu Modifikasi Mesin dan Mental Pembalap

kabaroto.id-Drag bike merupakan salah satu olahraga otomotif dengan banyak peminat, olahraga yang membutuhkan lintasan lurus sepanjang 201 meter ini kerap dijumpai di Indonesia, baik event resmi maupun liar.
Sayangnya, drag bike liar terkadang justru memunculkan masalah seperti kecelakaan fatal karena pembalap tidak menggunakan helm maupun alat pelindung seperti wearpack dan sepatu. Masih banyak ditemukan pembalap drag yang menggukan sandal jepit ketika balapan, tentu saja hal itu tidak dianjurkan, kecuali jika sang pembalap ingin bersilaturahmi dengan dokter di IGD.
Balapan Dragbike memiliki banyak penggemar karena selain adu mesin, ajang ini merupakan ajang adu mental para pembalap. Di mana kedua pembalap akan bersaing satu-sama lain untuk menguatkan mental pada dirinya agar bisa menggeber motornya secepat mungkin melewati garis finish.
Tercatat, event drag bike sudah ada di Amerika pada 1950, di mana negara tersebut merupakan negara yang pertama kali menggelar event drag bike profesional.
Asosiasi Sepeda Motor Amerika (AMA), merupakan organisasi yang pertama kali menggelar drag bike di california pada 1953. Event tersebut termasuk pada cikal bakal balapan lintasan lurus dan menjadi wadah bagi para biker yang menggemari aksi ngebut di jalan
Ajang balap di lintasan lurus ini juga terus mengalami perkembangan, dulunya balap drag bike berpegang pada prinsip balap, di mana tim akan memangkas bobot motor dan melepas komponen yang tidak diperlukan. Selain itu adapula pengubahan pada wheelbase yang lebih panjang daripada motor standar.
Drag Bike dan Modifikasi
Balapan dragbike sangat erat kaitannya dengan modifikasi, mulai pada ukuran ban, torsi mesin, hingga penggantian stang motor demi mencapai performa terbaik. Bahkan untuk bisa berlaga pada kompetisi profesional, tak jarang para mekanik mengganti sasis motor dengan sasis yang lebih ringan demi mendapatkan kecepatan yang diinginkan.
Di Indonesia Balap drag bike pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun 1980-an. Ini merupakan adaptasi dari balap drag di Amerika Serikat.
Kala itu sirkuit di Indonesia juga mulai mengadakan event drag bike baik skala nasional maupun internasional.
Seiring berjalannya waktu, para mekanik juga berusaha mencari berbagai cara agar dapat memodifikasi motor supaya mendapatkan akselerasi terbaik. Seperti pengaturan ban, suspensi, sistem perapian dan modifikasi bentuk motor (penggantian rangka dan kaki motor).
Perombakan dan perhatian pada hal yang detail merupakan langkah yang harus dilakukan, apalagi balapan ini menuntut pembalap untuk ber-reaksi secara cepat ketika balapan dimulai. Terlambat start dalam event ini merupakan biang dari kekalahan.
Drag bike tidak hanya sekadar balapan, ia adalah kompetisi bergengsi yang mengadu ketelitian, kejelian dan mental untuk berkompetisi.