SPBU Saja Masih Langka, Bagaimana Indonesia Mau Bangun SPKLU? Ini Kata Ignasius Jonan

0
SPBU Saja Masih Langka, Bagaimana Indonesia Mau Bangun SPKLU? Ini Kata Ignasius Jonan

SPBU Saja Masih Langka, Bagaimana Indonesia Mau Bangun SPKLU? Ini Kata Ignasius Jonan

KabarOto.id – Meski tren kendaraan listrik terus berkembang, mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan mengingatkan soal realitas infrastruktur di Indonesia. Dalam acara Gaikindo International Automotive Conference (GIAC) pada Selasa (29/7), Jonan mengungkap bahwa saat dirinya menjabat pada tahun 2016, sekitar 1.500 dari total 7.500 kecamatan di Indonesia belum memiliki SPBU.

“Bayangkan, 71 tahun Indonesia merdeka, masih ada ribuan kecamatan yang belum punya SPBU,” ungkap Jonan.

SPKLU Akan Hadapi Tantangan yang Sama Seperti SPBU

Jonan menilai bahwa membangun jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) akan menghadapi tantangan yang jauh lebih berat. Sebab, jika infrastruktur dasar seperti pom bensin saja masih belum merata, maka pembangunan SPKLU bisa memerlukan waktu dan sumber daya jauh lebih besar.

“Kalau SPBU saja sulit merata, apalagi SPKLU. Membangun charging station sebanyak pom bensin itu tantangannya besar sekali,” tegas Jonan.

Solusi Jonan: PHEV Lebih Ideal daripada Mobil Listrik Murni

Melihat kondisi geografis dan infrastruktur yang masih tertinggal, Jonan menyarankan agar Indonesia lebih fokus pada mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) ketimbang Battery Electric Vehicle (BEV) atau mobil listrik murni.

Baca Juga: Tips Merawat Mesin Honda Genio agar Tetap Irit dan Tahan Lama

“Menurut saya, untuk 25 tahun ke depan atau satu generasi ke depan, kendaraan paling ideal adalah PHEV,” kata Jonan.

Alasannya, PHEV tetap bisa digunakan dengan bahan bakar konvensional ketika tak ada fasilitas charging. Ini membuatnya lebih praktis dan relevan untuk wilayah-wilayah yang belum memiliki jaringan listrik atau SPKLU yang memadai.

Infrastruktur Jadi Kunci Masa Depan Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik mungkin memang masa depan, tapi tanpa kesiapan infrastruktur, adopsinya akan tertahan. Jonan mengingatkan bahwa pemerintah dan industri perlu realistis dalam menyusun roadmap elektrifikasi di Indonesia.

Mobil listrik murni membutuhkan jaringan pengisian daya yang luas dan andal, sementara PHEV memberi fleksibilitas untuk tetap beroperasi di wilayah yang belum tersentuh teknologi listrik.

Bca Juga: 7 Tips Merawat Mesin Motor Honda Scoopy Agar Awet, Irit, dan Tetap Nyaman Dikendarai 

Mobil Listrik Tak Akan Berkembang Tanpa Infrastruktur yang Merata

Pernyataan Jonan menyiratkan bahwa ambisi elektrifikasi kendaraan harus dibarengi dengan percepatan pembangunan infrastruktur energi, mulai dari SPBU hingga SPKLU. Jika tidak, risiko ketimpangan akses dan kegagalan adopsi kendaraan listrik di daerah terpencil akan semakin besar.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *