Mengapa Rem Tromol Sudah Jarang Digunakan

Kabaroto.id-Rem tromol sudah jarang digunakan pada kendaraan pribadi karena beberapa alasan. Salah satunya adalah performa pengereman yang lebih rendah dibandingkan dengan rem cakram. Rem cakram lebih efektif dalam menghentikan kendaraan dengan cepat dan lebih tahan terhadap panas, sehingga lebih aman untuk digunakan pada kendaraan yang sering melaju dengan kecepatan tinggi.
Namun, rem tromol masih digunakan pada kendaraan komersial seperti truk dan bus. Hal ini karena rem tromol memiliki beberapa keunggulan, seperti biaya produksi yang lebih murah, perawatan yang lebih mudah, dan kemampuan menahan beban yang lebih besar. Selain itu, rem tromol memiliki sistem tertutup yang membuatnya lebih tahan terhadap kotoran dan debu.
Jadi, meskipun rem tromol jarang digunakan pada kendaraan pribadi, mereka masih memiliki peran penting dalam kendaraan komersial, seperti kendaraan umum.
Sistem pengereman tromol pertama kali diperkenalkan oleh Gottlieb Daimler pada tahun 1899. Konsep ini kemudian disempurnakan oleh Wilhelm Maybach pada tahun 1901.
Setelah itu, Rem Tromol dipatenkan oleh Louis Renault, seorang pelopor industri otomotif dari Prancis, dirinya mematenkan penemuan rem tromol pada tahun 1902. Rem tromol ini menjadi standar untuk sistem pengereman mobil pada saat itu.
Sistem pada rem tromol ini bekerja dengan cara yang sederhana namun efektif. Ketika seorang pengemudi menekan pedal rem, sebuah tekanan hidrolik diterapkan pada sepatu rem di dalam tromol. Sepatu rem ini kemudian menekan dinding dalam tromol, menciptakan gesekan yang cukup kuat untuk memperlambat dan akhirnya menghentikan putaran roda. Proses ini, meskipun terlihat sederhana, memerlukan presisi tinggi dalam pembuatan dan perawatan agar berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Nostalgia Honda Win 100. Motor Andalan Pak Pos Hingga Pak Sekdes
Seiring berjalannya waktu, teknologi rem tromol terus disempurnakan. Kendaraan-kendaraan awal yang menggunakan rem tromol mampu mengandalkan sistem ini untuk memberikan penghentian yang cukup handal di jalan-jalan yang saat itu masih jarang lalu lintasnya. Namun, dengan bertambahnya kecepatan dan berat kendaraan, serta meningkatnya tuntutan keamanan dari para pengemudi, teknologi pengereman pun harus beradaptasi.