Ai Ogura Didiskualifikasi di GP Argentina 2025: Drama Teknologi ECU Belum di homologasi Jadi Biang nya

KabarOto.id – Hai, Sobat Kabar Oto, Ajang MotoGP kembali diwarnai drama setelah Ai Ogura didiskualifikasi dari hasil Grand Prix Argentina 2025. Keputusan ini diambil setelah pihak penyelenggara menemukan bahwa motor Ogura menggunakan perangkat lunak ECU yang tidak dihomologasi.
Buat yang belum tahu, ECU (Electronic Control Unit) adalah otak elektronik yang mengontrol berbagai aspek performa motor. MotoGP telah menetapkan standar ECU seragam sejak 2016 untuk memastikan persaingan tetap adil. Nah, dalam kasus Ogura, ternyata perangkat lunaknya tidak sesuai regulasi, dan hal ini membuatnya harus menerima kenyataan pahit, didiskualifikasi dari balapan.
Padahal, Ogura menjalani balapan yang cukup solid. Memulai dari posisi ke-15, dia berhasil menyalip banyak pembalap dan finis di posisi kedelapan. Bahkan, ia menjadi yang terdepan di antara pengguna Aprilia RS-GP yang dijalankan oleh tim Trackhouse. Sayangnya, hasil manis itu akhirnya sirna setelah pemeriksaan teknis pasca-balapan menemukan ketidaksesuaian di motornya.
Kasus ini mengundang banyak pertanyaan, bagaimana mungkin sebuah tim sekelas Trackhouse bisa melewatkan detail penting seperti ini? Apakah ada kesalahan teknis atau murni keteledoran? Yang jelas, MotoGP tidak main-main dengan regulasi, dan pelanggaran seperti ini langsung berujung pada hukuman tegas.
Dengan diskualifikasi Ogura, seluruh pembalap di belakangnya naik satu posisi. Pedro Acosta kini resmi finis di posisi kedelapan, Joan Mir naik ke posisi sembilan, dan Luca Marini pun masuk ke 10 besar. Bahkan, rekan setim Ogura, Raul Fernandez, kini berhak atas satu poin tambahan setelah naik ke posisi ke-15.
Drama teknis di MotoGP 2025 ternyata bukan hanya terjadi pada Ogura. Sebelumnya, di GP Thailand, Alex Rins dari Yamaha juga mengalami masalah serupa. Catatan waktunya dihapus karena menggunakan perangkat yang tidak disetujui dan memungkinkan akses GPS sesuatu yang dilarang di MotoGP.
Sampai saat ini, tim Trackhouse belum memberikan komentar resmi soal keputusan ini. Mereka sebenarnya memiliki hak untuk mengajukan banding dalam waktu 60 menit setelah hukuman diumumkan. Namun, apakah mereka akan mengambil langkah itu atau menerima keputusan dengan lapang dada, masih menjadi tanda tanya.
Satu hal yang pasti, kejadian ini jadi pengingat bahwa di MotoGP, teknologi bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga kepatuhan terhadap aturan. Bagi Ogura dan timnya, ini jelas pelajaran berharga yang tak akan mereka lupakan dalam waktu dekat. Tetap semangat Ogura. Bravo