Kenapa Harga Mobil Listrik Bekas Turun Drastis? Ini Penyebab Utamanya

0
Kenapa Harga Mobil Listrik Bekas Turun Drastis? Ini Penyebab Utamanya

Kenapa Harga Mobil Listrik Bekas Turun Drastis? Ini Penyebab Utamanya

KabarOto.id – Pasar mobil listrik di Indonesia sedang mengalami fenomena menarik: harga mobil listrik bekas turun jauh lebih cepat dibanding mobil berbahan bakar bensin. Penurunan ini bukan hanya karena diskon besar yang ditawarkan dealer, tetapi juga dipengaruhi oleh persaingan pabrikan, perkembangan teknologi, hingga faktor purna jual yang lemah.

Agus, pemilik diler Focus Motor Group di Bursa Otomotif Mangga 2 Square, menyebutkan bahwa depresiasi harga mobil listrik sangat tajam. “Kalau dulu harganya Rp 400 juta, sekennya mungkin bisa Rp 350 juta. Tapi kalau harga barunya sekarang Rp 350 juta, ya bekasnya bisa langsung turun ke Rp 300 juta atau bahkan Rp 280 juta,” jelas Agus.

Persaingan Pabrikan dan Diskon Besar

Mobil Baru Turun Harga, Bekas Ikut Tertekan

Daniel Libianto, pemilik diler mobil bekas Victory 88 di MGK Kemayoran, menegaskan bahwa perang harga mobil listrik baru berimbas langsung pada harga bekas. Pabrikan berlomba-lomba memberikan promo dan benefit ekstra bagi pembeli tangan pertama, sedangkan pembeli mobil listrik bekas tidak lagi mendapat keuntungan yang sama.

Perkembangan Model Terlalu Cepat

Menurut Daniel, perkembangan mobil listrik ibarat smartphone: model baru keluar terlalu cepat. Hal ini membuat konsumen ragu membeli bekas karena khawatir teknologinya cepat usang.

Mobil Listrik China dan Perkembangan Teknologi

Semakin Canggih, Semakin Murah

Kelvin, pedagang mobil bekas Auto Prime di WTC Mangga Dua, menyoroti tren mobil listrik asal China. “Cepat sekali perkembangannya, seperti handphone. Kalau mobil bensin kan lebih lama,” ujarnya.

Baca Juga: Tes BYD Atto 1: Road Trip Santai Semarang–Yogyakarta, Buktikan Performa Mobil Listrik Kompak

Produk-produk baru yang lebih canggih dengan harga lebih terjangkau membuat model lama kehilangan daya tarik, sehingga nilai jual kembali mobil listrik turun drastis.

Masalah Purna Jual Jadi Faktor Utama

Ketergantungan pada Baterai

Pengamat transportasi sekaligus Ketua Instran, Darmaningtyas, menilai fenomena ini sudah bisa diprediksi. Menurutnya, purna jual mobil listrik di Indonesia memang rendah karena masyarakat sangat mempertimbangkan nilai jual kembali kendaraan sebelum membeli.

“Purna jual mobil listrik itu rendah karena sangat tergantung pada kondisi baterainya. Jadi, ini bukan sesuatu yang mengejutkan,” jelas Darma.

Baca Juga: Harga Mobil Bekas Stabil, City Car dan SUV Jadi Pilihan Favorit Konsumen Perkotaan

Pasar Mobil Listrik Bekas Masih Belum Stabil

Harga mobil listrik bekas turun drastis karena kombinasi faktor: diskon besar dari pabrikan, persaingan harga ketat, perkembangan model yang terlalu cepat, serta isu purna jual yang tergantung pada baterai.

Bagi calon konsumen, kondisi ini bisa menjadi peluang membeli mobil listrik bekas dengan harga jauh lebih murah. Namun, risiko terkait baterai dan cepatnya inovasi model baru tetap perlu diperhatikan sebelum mengambil keputusan.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *