Membersihkan Turbo Diesel Itu Wajib, Ini Jarak Tempuh Idealnya!

KabarOto.id – Pada mobil diesel modern, keberadaan turbocharger sudah menjadi standar. Komponen ini memanfaatkan sistem force induction dengan mengalirkan udara bertekanan ke ruang bakar melalui turbin. Hasilnya, tenaga mesin meningkat namun tetap hemat bahan bakar.
Namun, karena turbo bekerja dengan mengisap udara dari luar, lama-lama komponen ini akan kotor meski sudah dilindungi filter udara.
“Walau sudah ada filter udara, tetap saja kita harus bersihkan turbo diesel secara berkala,” jelas Agus Woles, mekanik dari bengkel X-Boost Station.
Dampak Turbo Kotor Bisa Merusak Mesin
Turbo memiliki bilah turbin yang dibuat sangat presisi. Bila ada kotoran atau debu yang menempel, aliran udara yang masuk ke mesin jadi tidak optimal. Ini bisa membuat performa mobil menurun hingga merusak komponen turbo itu sendiri.
“Membiarkan turbo kotor sama saja akan merusak mesin dan komponen turbo secara keseluruhan,” tambah Agus.
Kapan Harus Membersihkan Turbo Diesel?
Menurut Agus, waktu ideal untuk melakukan pembersihan turbo diesel adalah:
Setiap 20.000–30.000 kilometer
Terutama jika mobil digunakan di area perkotaan dengan lalu lintas padat dan sering stop & go. Pada rentang ini, umumnya sudah mulai terlihat kerak debu menempel pada housing turbo.
Kondisi bisa lebih parah jika mobil menggunakan open filter atau filter udara terbuka yang lebih mudah menyerap kotoran dari luar.
Baca Juga: Tips Agar Tak Salah Beli Shock Replika Motor: Kenali Ciri-Cirinya dan Cara Aman Membeli
Abaikan Perawatan? Tenaga Mesin Bisa Loyo!
Jika turbo dibiarkan terlalu kotor, gejala yang paling terasa adalah tenaga mesin terasa menurun. Mobil jadi kurang responsif, akselerasi berat, dan konsumsi bahan bakar bisa memburuk.
Jangan Anggap Sepele Turbo Diesel
Meskipun kecil dan tersembunyi, turbo diesel adalah jantung performa mesin. Rutin membersihkannya sesuai jarak tempuh adalah bentuk investasi untuk menjaga efisiensi dan daya tahan kendaraan.
Turbo Diesel Butuh Perawatan Khusus
Pada mobil diesel modern, keberadaan turbocharger sudah menjadi standar. Komponen ini memanfaatkan sistem force induction dengan mengalirkan udara bertekanan ke ruang bakar melalui turbin. Hasilnya, tenaga mesin meningkat namun tetap hemat bahan bakar.
Namun, karena turbo bekerja dengan mengisap udara dari luar, lama-lama komponen ini akan kotor meski sudah dilindungi filter udara.
“Walau sudah ada filter udara, tetap saja kita harus bersihkan turbo diesel secara berkala,” jelas Agus Woles, mekanik dari bengkel X-Boost Station.
Dampak Turbo Kotor Bisa Merusak Mesin
Turbo memiliki bilah turbin yang dibuat sangat presisi. Bila ada kotoran atau debu yang menempel, aliran udara yang masuk ke mesin jadi tidak optimal. Ini bisa membuat performa mobil menurun hingga merusak komponen turbo itu sendiri.
“Membiarkan turbo kotor sama saja akan merusak mesin dan komponen turbo secara keseluruhan,” tambah Agus.
Baca Juga: Tips Merawat Kaki-Kaki Mobil Saat Musim Hujan
Kapan Harus Membersihkan Turbo Diesel?
Menurut Agus, waktu ideal untuk melakukan pembersihan turbo diesel adalah:
Setiap 20.000–30.000 kilometer
Terutama jika mobil digunakan di area perkotaan dengan lalu lintas padat dan sering stop & go. Pada rentang ini, umumnya sudah mulai terlihat kerak debu menempel pada housing turbo.
Kondisi bisa lebih parah jika mobil menggunakan open filter atau filter udara terbuka yang lebih mudah menyerap kotoran dari luar.
Abaikan Perawatan? Tenaga Mesin Bisa Loyo!
Jika turbo dibiarkan terlalu kotor, gejala yang paling terasa adalah tenaga mesin terasa menurun. Mobil jadi kurang responsif, akselerasi berat, dan konsumsi bahan bakar bisa memburuk.
Jangan Anggap Sepele Turbo Diesel
Meskipun kecil dan tersembunyi, turbo diesel adalah jantung performa mesin. Rutin membersihkannya sesuai jarak tempuh adalah bentuk investasi untuk menjaga efisiensi dan daya tahan kendaraan.