Pelajaran dari Kecelakaan Mobil Listrik Tabrak Ojol di Jakarta: Risiko, Faktor, dan Solusi

0
Pelajaran dari Kecelakaan Mobil Listrik Tabrak Ojol di Jakarta: Risiko, Faktor, dan Solusi

Pelajaran dari Kecelakaan Mobil Listrik Tabrak Ojol di Jakarta: Risiko, Faktor, dan Solusi

KabarOto.id – Kecelakaan tragis melibatkan mobil listrik Hyundai Ioniq dan pengemudi ojek online (ojol) terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Rabu (30/7/2025) dini hari pukul 00.36 WIB. Akibat insiden ini, driver ojol meninggal dunia, sementara pemboncengnya mengalami luka-luka. Kecelakaan juga merusak sebuah warung yang berada di dekat lokasi tabrakan.

 Kronologi Singkat Kejadian

Mobil listrik melaju dari arah selatan ke utara. Saat tiba di persimpangan Pasar Inpres, pengemudi mobil diduga kurang hati-hati dan tidak fokus, sehingga menabrak sepeda motor yang datang dari arah berlawanan.

Baca Juga: Rekomendasi Tingkat Kegelapan Kaca Film Mobil Sesuai Aturan dan Fungsi | Tips Pilih Kaca Film Terbaik 2025

Kondisi lalu lintas yang sepi dan minim penerangan pada dini hari, serta potensi kelelahan fisik, menjadi faktor risiko kecelakaan malam hari.

 Analisis Risiko dan Faktor Penyebab

Menurut Rezza Hardian, dari Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia, ada beberapa pelajaran penting dari kejadian ini:

 1. Berkendara di Atas Jam 22.00 = Risiko Tinggi

  • Jam biologis manusia memasuki fase istirahat.
  • Fokus dan refleks menurun meski jalan terlihat sepi.

 2. Torsi Besar Mobil Listrik = Potensi Fatal

  • Mobil listrik seperti Ioniq memiliki torsi awal yang sangat besar.
  • Jika akselerasi tidak dikendalikan, efek tumbukan jadi sangat parah.
  • Korban yang tidak menggunakan perlindungan memadai akan lebih rentan celaka.

3. Minimnya Perlengkapan Keselamatan Pengendara Motor

  • Banyak pengemudi ojol dan penumpangnya lalai memakai pelindung tubuh atau helm standar SNI.
  • Dalam tabrakan dengan mobil listrik, minimnya perlindungan memperburuk dampak.

 Tips Aman Mengemudi Mobil Listrik & Transmisi Otomatis

Rezza juga memberikan saran teknis mengemudi yang bisa mengurangi risiko kecelakaan, terutama untuk pengguna kendaraan otomatis dan mobil listrik:

 1. Jangan Hanya Mengandalkan Gear “D”

  • Gunakan gigi rendah seperti 3 atau 2 di jalan berisiko tinggi.
  • Ini membantu membatasi kecepatan secara mekanis, bukan hanya lewat rem.

 2. Hindari Terus Menekan Pedal Gas

  • Apalagi pada mobil listrik yang menggunakan single speed/direct drive.
  • Ketika lelah, biarkan mobil menggelinding dan kendalikan dengan rem, bukan akselerasi.

 3. Akselerasi Bertahap

  • Jangan “ngegas” seperti sprint.
  • Lakukan akselerasi secara gradual untuk menghindari hentakan tenaga torsi besar yang mendadak.

Baca Juga: Tips Seru dari Volkswagen: Rayakan Kreativitas & Budaya Lewat Dunia Otomotif!

 Waspadai Bahaya Tersembunyi di Balik Teknologi Canggih

Teknologi mobil listrik memang menawarkan kenyamanan dan performa, namun juga menyimpan potensi bahaya jika tidak dikendalikan dengan bijak. Insiden ini menjadi peringatan bagi semua pihak:

  • Pengemudi mobil: harus memahami karakteristik kendaraan listrik dan menghindari mengemudi sembrono di jam rawan.
  • Pengendara motor (ojol): wajib mengenakan perlengkapan keselamatan standar meski untuk perjalanan singkat.
  • Pemerintah & komunitas: perlu memperkuat edukasi keselamatan jalan lintas moda (motor, mobil listrik, pejalan kaki).

 

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *