Pentingnya Coolant: Hindari Penyumbatan Radiator dan Mesin Panas

Pentingnya Coolant: Hindari Penyumbatan Radiator dan Mesin Panas
KabarOto.id – Banyak pemilik kendaraan kadang menggunakan air biasa sebagai pengganti coolant. Kebiasaan ini bisa menimbulkan masalah serius pada sistem pendingin mobil, terutama penyumbatan radiator. Air biasa tidak mengandung aditif anti karat dan anti kerak, sehingga endapan mineral, kotoran, dan karat akan menumpuk seiring waktu.
Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, risiko penyumbatan biasanya lebih tinggi pada kendaraan yang lama memakai air biasa dibandingkan dengan coolant standar pabrikan. “Kalau radiator pernah terisi air biasa, endapan dan karat bisa terbentuk di saluran pendingin. Lama-lama alirannya tersumbat, mesin jadi gampang panas. Karena itu, flushing total dan penggantian coolant yang tepat jadi langkah wajib,” ujar Lung Lung.
Penyumbatan ini menghambat aliran cairan pendingin di seluruh mesin, sehingga suhu mesin naik lebih cepat dan berisiko menimbulkan overheat. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat merusak gasket, kepala silinder, dan komponen mesin lain yang mahal perbaikannya.
Cara Pencegahan dan Perawatan Radiator
Untuk mencegah penyumbatan radiator, pemilik kendaraan disarankan melakukan beberapa langkah berikut:
1. Flushing Radiator secara Berkala
Gunakan cairan khusus radiator flush untuk membersihkan endapan, karat, dan kotoran yang menempel di saluran pendingin. Flushing ini membantu memastikan aliran coolant tetap lancar dan radiator bekerja optimal.
2. Gunakan Coolant Sesuai Rekomendasi Pabrikan
Setelah proses flushing, isi sistem pendingin dengan coolant yang direkomendasikan pabrikan. Coolant modern mengandung zat anti karat, anti busa, dan aditif pencegah kerak sehingga radiator dan mesin terlindungi lebih baik.
Bacaa Juga: Tips Membeli Mobil Pertama: Jangan Sekadar Ikut Tren, Pastikan Sesuai Kebutuhan dan Finansial
3. Pemeriksaan Berkala
Cek kondisi radiator setiap enam bulan hingga satu tahun. Perhatikan tanda-tanda penyumbatan atau perubahan warna coolant yang bisa menandakan kontaminasi atau endapan baru.
4. Hindari Air Biasa, Gunakan Cadangan Coolant
Lung Lung menyarankan agar pemilik kendaraan tidak kembali menggunakan air biasa, meski dalam keadaan darurat. “Lebih baik membawa cadangan coolant dalam botol kecil di bagasi, sehingga jika terjadi kekurangan cairan pendingin di jalan, pengisian tetap aman bagi komponen mesin,” ujarnya.
Baca Juga: Solusi Suspensi Motor Listrik Terlalu Keras: Tips Modifikasi dari Ahli Sokbreker GG Suspension
Penggunaan air biasa sebagai pengganti coolant memang terlihat praktis, tapi risiko penyumbatan radiator dan mesin panas sangat tinggi. Perawatan rutin dengan flushing, pengisian coolant berkualitas, dan pemeriksaan berkala dapat menjaga sistem pendingin tetap optimal. Dengan langkah ini, performa mesin tetap stabil, umur komponen radiator lebih panjang, dan risiko overheat bisa diminimalkan.