Tips Merawat Kaki-Kaki Mobil Saat Musim Hujan

KabarOto.id – Musim hujan sering kali membawa tantangan tersendiri bagi pemilik kendaraan. Salah satu bagian yang paling rentan terhadap kerusakan adalah kaki-kaki mobil. Genangan air dan banjir tidak hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tapi juga bisa menyebabkan kerusakan serius pada komponen di bawah mobil.

Air Banjir Picu Karat dan Gangguan Kemudi

Menurut Kurniawan, Wakil Kepala Bengkel Jayanti spesialis kaki-kaki di Tanah Baru, Depok, posisi kaki-kaki mobil yang berada di bawah bodi membuatnya sangat rentan terhadap air banjir. Air yang masuk dapat menyebabkan karat, terutama pada komponen penting seperti rack steer.

“Kalau sudah kena rack steer, dampaknya bisa membuat setir tidak stabil atau bahkan kaki-kaki jadi oblak,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.

Selain itu, munculnya suara-suara tidak normal juga menjadi indikasi awal adanya kerusakan. Biasanya, suara ini muncul dari bagian bushing yang berkarat. “Bisa terdengar suara berdecit saat belok atau ketika mobil bergerak naik-turun,” jelas Kurniawan.

Setir Tak Lurus Bisa Jadi Tanda Masalah Serius

Salah satu dampak lanjutan dari kaki-kaki yang bermasalah adalah gangguan pada sistem kemudi. Jika setir tidak bisa kembali ke posisi lurus meskipun sudah dilakukan perbaikan, bisa jadi penyebabnya adalah kerusakan pada rack steer.

“Untuk rack steer yang bermasalah, kita biasanya ganti teflon dan lakukan penyetelan ulang,” jelas Kurniawan.

Namun jika gangguan tetap berlanjut, maka kemungkinan besar masalah terletak pada bagian roda. Balancing roda perlu dilakukan agar setir kembali stabil dan nyaman digunakan.

Periksa Segera Setelah Melewati Banjir

Langkah paling bijak untuk menghindari kerusakan yang meluas adalah dengan melakukan pemeriksaan dini setelah melewati genangan air atau banjir. Tanda-tanda seperti bunyi aneh, setir tidak lurus, atau mobil terasa tidak seimbang saat dikemudikan bisa jadi sinyal bahwa kaki-kaki kendaraan sedang bermasalah.

Kurniawan menekankan pentingnya deteksi awal agar kerusakan tidak menyebar ke komponen lain dan mengakibatkan biaya perbaikan yang jauh lebih besar.